Selasa, 27 November 2012

Cerpen

Sahabat Kecil

Ini adalah sebuah cerita tentang tiga orang sahabat,mereka selalu bersama sama setiap hari mereka adalah sahabat. Mereka adalah Andi,Jion dan Endo mereka selalu bersama setiap hari mereka saling kenal satu sama lain saat mereka masih kecil masih menginjak bangku SMP mereka satu sekolah dan di sanalah awal mereka bersama. Andi adalah orang yang baik dia dianggap adalah seorang pemimpin disaat mereka sedang bermain bersama,jiwa kepemimpinanya yang kuat membuat Jion dan Endo merasa Andi lebih dari mereka berdua dalam memutuskan sesuatu. Jion adalah anak yang paling humoris di antara mereka bertiga dia anak Manado yang pindah ke Bandung karena ikut dengan ayahnya yang pindah tugas. Sedangkan Endo,Endo adalah anak baik,lugu namun juga tetap setia menemani Andi dan Jion bersama-sama.
Waktu itu di siang yang lumayan cerah mereka bermain ke rumah Andi untuk bermain PS,permainan yang sangat di gemari anak SMP seumuran mereka. Andi adalah seorang yang sangat menggemari Game begitu pun dengan Jion,mungkin hanya Endo yang kurang menyukai game. Mereka bermain saling bergantian satu sama lain untuk bermain PS. Mungkin keseharian mereka bertiga memang begitu terus menerus setiap hari,memang mereka tidak selalu bertiga kalau bermain tapi mereka bertiga lah yang selalu bersama-sama setiap hari demi hari bahkan jarang sekali mereka bertiga tidak bertemu sehari pun. Andi selalu berangkat bersama dengan Endo karena rumah mereka lumayan dekat,suatu hari Andi tidak mau berangkat bersama dengan Endo karena alasan yang sangat tidak masuk akal bagi Endo. Endo pun coba menelpon Andi jam 06.25 pagi.

“Hallo...Hallo...Andi,Mau sekolah ga sih lu ini kan udah jam setengah tujuh lebih gue udah tunggu di depan jalan nih”

Lalu Andi pun menjawab telepon dari Endo itu

“Iya ndo gue mau seklah ko,di jam gue baru jam 06.25,lu berangkat duluan aja lah lagian gue mau bareng sama ade gue nih”

Endo dengan perasaan yang aneh karena Andi biasanya tidak mau bareng dengan adiknya itu pun menjawab.

“Oh gitu ya Ndi,oke deh gue berangkat duluan ya”

Setelah beberapa menit kemudian Andi pun lewat ke depan jalan raya yang biasa Endo menunggu di depan Warung ma Imin tepatnya di samping jalan,dan Andi menjalankan motor dengan sangat kebut dan Andi pun hanya pergi sendiri,Endo pun melihat ke arah Andi dan mulai merasa kalau Andi berbohong karena dia berkata dia akan berangkat dengan adiknya itu. Endo pun berjalan dan mulai menunggu angkot yang lewat. Endo masih tetap diam dan berfikir apa yang sebenarnya terjadi barusan,dan kenapa Andi tidak mau berangkat bersama

dengan Endo yang biasanya setiap hari mereka berangkat bersama. Endo masih tetap diam gugup dan berfikir dengan apa yang terjadi sambil mengingat kembali apakah dia punya salah kepada Andi apa tidak. Endo pun melupakan hal itu dan mulai turun dari angkot dan berjalan ke gerbang SMP dia,dimana disana ada Andi yang sedang memarkirkan motornya di samping sekolah.

Endo pun menyapa Andi

“Hey Ndi”

“Eh Ndo udah sampai lu,pake apa barusan ?”

“udah hehe,pake angkot lah pake apalagi” jawab Endo sambil tersenyum

“oh gitu ya Ndo,ya bisa aja kan lu ngadat pengen bawa motor ke sekolah hahaha”

“engga lah Ndi ngapain juga gitu,eh barusan lu bareng sama ade lu yang gendut itu ? haha ga kempes ban motor lu Ndi”

“iya nih Ndo sekali kali bareng lah sama si Burayot haha,engga lah ban gue kan lebar hehe”

“oh,emang Ade lu sekolahnya dimana?”

“di Pantiulung Ndo lumayan jauh lah hehe”

“oh gitu ya,ayo masuk Ndi udah bel tuh”

            Mereka berdua pun masuk ke sekolah,di jalan masuk ke kelas pikiran Endi terhadap Andi yang berbohong semakin menjadi jadi,lagian jarak Andi ke sekolah adiknya yang ada di Pantiulung itu paling cepat setengah jam,sedangkan Endo saat menelpon Andi,Andi pun masih di rumahnya,sungguh tak masuk akal. Endo pun menceritakan hal ini kepada jion yang selalu jadi penengah di antara mereka berdua. Jion pun mengira itu hal biasa yang dilakukan Andi karena sedang ingin sendiri.

“wah itu sih udah biasa ko Ndo,biarin aja nanti juga biasa lagi” tegas Jion

Padahal ini baru pertama kali Andi melakukannya, setelah masalah itu Andi dan Endo jarang berangkat bersama lagi dan persahabatn mereka berdua mulai terpecah,Endo merasa kalau dirinya sudah di acuhkan oleh Andi. Andi pun mengira kalau Endo mungkin tidak mau lagi bersama dengannya karena hal kecil itu padahal Andi saat itu memang sedang ingin menyendiri tak ingin ada yang menemani, itu karena masalah yang dia bawa dari rumah dengan orangtuanya.

 Beberapa bulan kemudia mereka telah lulus SMP dan masuk ke SMA, Andi,Jion dan Endo pun masuk ke SMA yang sama yaitu SMA 79 Bandung. Sekarang mereka lebih sering bermain sendiri sendiri ataupun dengan teman barunya di SMA, mungkin mereka hanya saling menyapa saat berpapasan saat istirahat ataupun pulang sekolah. Naik ke kelas 3 SMA Andi dan Jion pun sekelas karena mereka ada di jurusan yang sama yaitu IPA sedangkan Endo memilih jurusan IPS. Andi dan Jion pun berteman kembali di kelas,mereka sebangku dan mereka selalu bersama seperti saat mereka SMP dulu.
Endo selalu sendiri dan mungkin ingin sendiri di sekolah itu,berangkat Endo selalu sendiri,di sekolah Endo selalu sendiri dan pulang sekolah pun begitu. Jion memang selalu mengajak Endo lewat SMS untuk main bersama-sama lagi seperti dulu dengan Andi namun Endo tidak pernah membalas SMS dari Jion itu. Bahkan mereka tidak pernah lagi menyapa baik Andi ataupun Jion kepada Endo.
Setahun berlalu mereka mulai masuk perguruan yang lebih tinggi,dan mungkin ini adalah takdir mereka bertiga pun masuk di Universtitas yang sama. Dan di universitas ini mereka bertiga ditakdirkan untuk berada di satu kelas yang sama,ini sama seperti saat mereka kelas 1 SMP. Ini adalah kedua kalinya mereka bertiga bisa bersama sama kembali di satu kelas. Andi selalu bersama dengan Jion dan Endo tetap sendiri. Jion sering menyapa kepada Endo tapi Endo selalu membalas sapaan itu dengan kurang enak,tapi karena Jion adalah anak yang humoris Jion selalu tidak memasukan hal itu kedalam hati,tapi berbeda dengan Andi. Andi adalah orang yang memiliki kepribadian yang kuat dan selalu memasukan segala hal apapun kedalam hati,bahkan setiap Jion menyapa kepada Endo pun Andi selalu merasa kesal kepada Endo walaupun Jion malah sering tertawa dengan balasan sapaan dari Endo itu.
Andi tidak pernah menyapa ataupun bertanya kepada Endo,dan begitu pun sebaliknya,mereka seperti musuh. Andi pernah berkata kepada Jion

“Ion gue ga bakalan nyapa duluan ke Endo kecuali dia yang duluan yang nyapa ke gue.”

“yah lu dewasa dong Ndi kita temenan kan bukan sehari dua hari,udah berapa tahun kitu tuh,ada kali yah 80 tahun ? hahahaha.” jawab Jion sambil tertawa

“Kagak tau ah pokonya itu komitmen dari gue Ion titik.”

            Samapi suatu hari Endo mulai menyukai seorang wanita di kampusnya itu,dan itulah cinta pertamanya Endo kepada wanita. Karena saat masih SMP ataupun SMA Endo sangat takut kepada wanita dan selalu di ejek oleh Andi dan Jion saat SMP karena Andi dan Jion sering bergunta ganti pacar,Endo menyukai seorang gadis yang namanya Nindi. Nindi memang gadis idola di kampus itu banyak pria yang menyukai dia dan banyak pula yang sudah dia tolak. Memang tidak salah cinta pertama Endo datang kepada wanita yang cantik,baik,pintar,kaya raya dan tidak sombong juga. Memang sedikit ketinggian keinginan Endo untuk mendapatkan Nindi itu karena maklum Endo adalah anak yang kurang mampu bahkan setiap hari ke kampus pun hanya menggunakan sepeda motor Vespa yang di beri oleh ayahnya saat masuk kuliah.
            Endo pun mulai mencoba untuk mendapatkan nomor HandPhone dari Nindi itu,mereka bertemu di kantin saat Nindi sedang duduk sendiri untuk memesan Makanan.

“Mas Mie ayamnya satu ya” kata Endo kepada seorang pedagang

Endo pun duduk di sebelah bangku Nindi,Endo pun melihat wajah Nindi yang sangat cantik tapi Nindi tidak menoleh ke arah Endo sedikitpun dan tetap memainkan Handphonenya itu.
“emm sendiri aja nih ? hehe” tanya Endo

“iya”

“oh,nama gue Endo,nama kamu siapa?”

“Nindi”

Endo pun berkenalan dengan Nindi,namun Nindi hanya menjawab seperlunya dan akhirnya Endo pun bisa mendapatkan nomor HP nindi itu pun dengan alasan Endo meminta SMS ke temannya karena tidak ada pulsa padahal Endo mengirim SMS ke nomor Hpnya dengan Hp Nindi itu.
Beberapa minggu kemudia Endo dan Nindi pun mulai pacaran dan Nindi pun menerima Endo apa adanya,karena memang Nindi mencintai tulus kepada Endo. Suatu hari setelah mereka pacaran berbulan-bulan Endo dan Nindi sedang tukar pakai Hp mereka. Saat Endo sedang memakai Hp Nindi tiba-tiba saja ada sms.

“Hey Nindi nanti malam jangan lupa ya”

Dan setelah dilihat sms itu dari seorang laki-laki yang bernama Andi,dan sebenarnya itu adalah Andi sahabat lama Endo,Endo pun tidak marah dan mencoba menenangkan diri dan Endo pun membalas sms itu dengan berpura pura dia adalah Nindi agar Endo bisa bertemu dengan orang yang akan bertemu dengan Nindi nanti malam.
            Tanpa terbesit dipikiran Endo kalau itu adalah Andi sahabatnya,Andi pun berniat menjemput Nindi di jalan Keriting,jalan yang sepi dimana Endo membalas semua sms Andi dan berpura-pura menjadi Nindi dan minta bertemu di jalan Keriting itu. Malam itu tepat jam tujuh malam Andi pun datang ke tempat yang sudah di janjikan,saat berhenti di jalan itu Andi diam dan mematikan mesin mobil lalu turun dan membuka Hp untuk coba sms Nindi,dan akhirnya di datang Endo dari arah gelap untuk menghampiri Andi,Endo sangat sangat tidak percaya siapa yang ada di hadapannya itu adalah Andi,Andi pria yang mengajak bermain ke pacar Endo,itu adalah Andi yang menjadi sahabat kecil dan masih menjadi sahabat Endo di hatinya. Endo hanya diam menatap mata Andi, Andi tak mengerti apa-apa dan hanya diam sampai akhrinya Andi bertnaya kepada Endo

“lagi ngapain lu Ndo disini?”

Endo hanya tediam dan membuka Hp nindi sambil menelpon ke nomor Hp Andi dan mengangkat Hp itu ke telinganya.
            Andi pun gugup seribu bahasa,tak mampu berkata apa-apa dan tak mengerti apapun yang terjadi,Andi lalu mengirim SMS ke Jion untuk datang menghampirinya karena takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Setelah diam lebih dari 2 menit Endo berkata kepada Andi

“apa ini yang namanya sahabat?”
“maksud lo apaan sih Ndo? Gue sama sekali ga mengerti.” Jawab Andi

“lu tau Nindi siapa? Nindi itu pacar gue,kita udah pacaran berbulan bulan”

Lalu Endo pun menampar Andi,tidak lama kemudian datang Jion yang memisahkan mereka berdua,Jion pun menanyakan apa yang terjadi antara mereka berdua kepada Endo

“sahabat macam apa dia,dimana ada sahabat yang mau ngerebut pacar sahabatnya? ”

            Jion pun terdiam dan menatap ke arah Andi,Andi menjelaskan apa yang terjadi kepada Jion secara perlahan dan akhirnya Jion pun mengeri apa hal yang terjadi sebenarnya diantara mereka berdua.

“Ndo ini tuh Cuma salah paham,percaya Ndo Andi bukan orang yang kaya gitu,Andi ngajak Nindi main itu karena Nindi ngomong ke Andi kalau dia itu lajang ga punya pacar,kalaupun Nindi punya pacar pasti Andi gabakalan ngajak main kaya gini apalagi kalau tahu pacarnya elu Ndo”

Endo pun terdiam sambil menangis dan menyesali apa yang telah terjadi kepada dirinya,Andi dan Jion pun menghampirinya sambil mengelus elus Endo dan menenangkannya. Endo akhirnya sadar kalau sahabat selalu ada disampingnya apapun keadaan kita dan Endo pun sadar sebenarnya masalah yang dulu itu hanyalah masalah sepele yang kalah oleh sebuah ego yang sangat besar dari dirinya dan masalah yang sekarang dengan Andi hanyalah salah paham,namun dengan Nindi itu murni karena Nindi yang salah. Akhirnya hubungan Endo dengan cinta pertamanya kandas karena Endo yang memutuskan untuk mengakhiri hubungannya.
            Mereka bertiga akhirnya kembali bersama menjadi sahabat kembali seperti saat mereka masih duduk di bangku kayu SMP dan sekarang mereka sudah duduk di bangku Chitose Perguruan tinggi, Andi,Jion dan Endo akhirnya sadar apa artinya sahabat saat mereka sudah dewasa dan mereka sadar kalau masalah bukan akhir dari sebuah cerita tapi masalah adalah sebuah bumbu dari cerita itu,masalah yang dapat terlewati akan membuat persahabatan menjadi semakin kuat.